Produksi minyak bumi di dunia selalu berkembang seiring bertambahnya tahun. Beberapa metode telah dipakai untuk mendapatkan minyak bumi dari dalam bumi. Salah satu metode yang sering digunakan adalah metode gas lift.

Sumur-sumur minyak yang laju produksinya sudah rendah atau bahkan sudah tidak mampu mengalirkan minyak ke permukaan dapat ditingkatkan dengan menggunakan gas lift. Pemakaian gas lift pada sumur perlu memperhatikan karakteristik fluida yang akan diproduksikan, kemiringan sumur, laju produksi yang diinginkan, kekompakan formasi, dan lain-lain. Metode pengangkatan fluida dengan gas lift tekanan kerjanya relatif tinggi (minimum 250 psi) digunakan sebagai media pengangkat melalui proses mekanis.

Gas lift adalah metode pengangkatan minyak bumi di mana gas diinjeksikan ke dalam tabung produksi untuk mengurangi tekanan hidrostatik kolom fluida. Penurunan tekanan lubang bawah yang dihasilkan menyebabkan cairan reservoir masuk ke lubang sumur pada laju aliran yang lebih tinggi. Gas injeksi biasanya dialirkan ke anulus selubung tabung dan memasuki rangkaian produksi melalui serangkaian katup pengangkat gas. Posisi katup pengangkat gas, tekanan operasi, dan laju injeksi gas ditentukan oleh kondisi sumur tertentu.

Skema Kerja Gas Lift

Skema Gas lift. Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=5sYJI_oCOWU ; https://www.researchgate.net/figure/Schematic-of-an-artificial-gas-lift-process_fig1_301287836
  • Gas nitrogen (warna merah) akan dihembuskan menuju saluran annular hingga mencapai dasar.
  • Sistem gas lift umumnya terdiri dari beberapa katup yang akan terbuka pada tekanan tertentu.
  • Katup-katup bagian atas akan tertutup saat tekanan dan laju aliran yang diinginkan terpenuhi sehingga katup yang terbuka pada saat proses pengangkutan hanyalah katup yang terdekat dengan reservoir.
  • Gas nitrogen akan masuk menuju tubing melalui katup yang terbuka.
  • Pengaruh tekanan dari gas nitrogen akan menghasilkan gaya angkat (lift) dengan membawa minyak bumi dari reservoir ke atas.

Jenis-jenis Gas Lift

Continous Injection. Continous Injection adalah metode pengangkatan gas yang paling umum. Gas bertekanan tinggi disuntikkan terus menerus ke bawah anulus, melalui katup pengangkat gas, dan ke dalam pipa, menciptakan gradien fluida yang lebih ringan, pengurangan tekanan lubang sumur pada formasi, yang menghasilkan penarikan antara lubang sumur dan formasi. Penarikan ini memungkinkan formasi menghasilkan cairan yang diinginkan.

Intermittent injection. Intermittent injection adalah metode pengangkatan gas di mana gas disuntikkan secara berkala, memungkinkan formasi untuk membangun tekanan sementara injeksi dialihkan ke sumur lain atau diedarkan. Cairan menumpuk di dalam pipa, tekanan lubang sumur terbentuk, dan pengalihan gas kembali ke sumur mengangkat cairan ke permukaan. Sumur ditutup dan proses kemudian diulangi.

Kelebihan dan Kekurangan Gas Lift

Kelebihan:

  • Biaya peralatan awal untuk instalasi gas-lift biasanya lebih rendah
  • Pasir yang ikut terproduksi/terangkat tidak merusak instalasi gas-lift
  • Umur peralatan lebih lama
  • Komponen yang bergerak tidak banyak
  • Volume peralatan tidak besar sehingga tidak memakan banyak ruangan

Kekurangan:

  • Gas harus tersedia/diinjeksikan sebelum produksi
  • Instalasi kompresor sulit untuk sumur-sumur dengan jarak terlalu jauh
  • Gas injeksi yang tersedia sangat korosif, jadi harus diolah terlebih dahulu.