Gasket digunakan untuk membuat segel statis antara dua anggota stasioner dari perakitan mekanis dan untuk mempertahankan segel pada kondisi operasi yang dapat bervariasi tergantung pada perubahan tekanan dan suhu. Jika memungkinkan untuk memiliki flange yang dipasang dengan sempurna dan dapat memelihara kontak flange pada kondisi operasi yang ekstrem, gasket tidak diperlukan. Tapi hal ini tidak mungkin karena alasan berikut:

  1. Kesulitan dalam pembuatan flensa yang sangat halus.
  2. Korosi dan erosi permukaan flensa terjadi selama operasi.

Gasket menyediakan segel dari kekuatan eksternal yang menyebabkan gasket mengalami ketidaksempurnaan pada permukaan sambungan. Untuk mendapatkan penyegelan yang tepat, tiga pertimbangan utama harus diperhitungkan:

  1. Kekuatan awal yang cukup harus tersedia untuk memasang gasket.
  2. Kekuatan yang cukup harus tersedia untuk mempertahankan tegangan sisa pada gasket dalam kondisi operasi.
  3. Pemilihan bahan gasket harus sedemikian rupa sehingga tahan tekanan.

Pengaruh Terhadap Segel

Segel dipengaruhi oleh tekanan gasket dan menyebabkan ketidaksempurnaan pada permukaan dudukan gasket sehingga kontak sambungan dibuat antara gasket dan permukaan dudukan untuk mencegah keluarnya cairan yang dibatasi. Pada dasarnya ada dua metode umum yang berbeda yang digunakan di industri:

Kompresi/Compression adalah metode yang paling umum untuk mempengaruhi segel pada sambungan flange dan gaya tekan biasanya diterapkan oleh perbautan.

Atrisi/Attrition adalah kombinasi dari tindakan menyeret yang dikombinasikan dengan kompresi di mana baut ditolak pada gasket yang keduanya dikompresi dan disekrup ke flange.

Pemasangan Gasket

  1. Periksa gasket. Penting bahwa gasket yang benar telah dipilih untuk sambungan flange yang dibaut. 
  2. Periksa permukaan dudukan gasket. Cari tanda retakan, goresan, atau lubang oleh korosi.
  3. Gunakan stud atau baut, mur dan ring baru. Pastikan berkualitas yang baik dan sesuai kebutuhan.
  4. Lumasi semua bidang kontak ulir dan permukaan mur.
  5. Pasang baut stud dengan longgar di bagian bawah flange. Masukkan gasket di antara permukaan flange untuk memungkinkan baut memusatkan gasket pada perakitan.
  6. Torsi semua baut satu per satu hingga maksimum 30% dari final nilai torsi yang dibutuhkan.
  7. Putar semua baut satu per satu hingga maksimum 60% dari maksimal putaran yang dibutuhkan.
  8. Semua stud harus diputar ulang menggunakan pola rotasi re-torquing ke nilai putar akhir sampai tidak ada putaran berlebih.

Kontributor : Daris Arsyada

By Caesar Wiratama

Sumber:

Niijjaawan, Neeraj dan Rasshmi Niijjaawan. 2010. Modern Approach to Maintenance in Spinning. New Delhi: Woodhead Publishing India Pvt. Ltd.