Industri pertambangan merupakan salah satu industri yang membutuhkan alat berat untuk kegiatan ekstraksi, pengangkutan, dan pengolahan material tambang. Berikut ini adalah beberapa jenis alat berat yang umum digunakan dalam industri pertambangan:

  1. Dump truck: merupakan truk berukuran besar yang digunakan untuk mengangkut material tambang dari lokasi penambangan ke lokasi pengolahan atau penyimpanan. Dump truck biasanya memiliki kapasitas muatan yang sangat besar, mulai dari 20 hingga 400 ton.
  2. Excavator: merupakan alat berat yang digunakan untuk menggali tanah atau batuan. Excavator biasanya dilengkapi dengan bucket atau cangkul yang dapat digunakan untuk mengangkat material tambang dari lokasi penambangan.
  3. Bulldozer: merupakan alat berat yang digunakan untuk meratakan tanah atau batuan di lokasi penambangan. Bulldozer biasanya dilengkapi dengan blade atau pisau yang dapat digunakan untuk menggali atau memindahkan material tambang.
  4. Wheel loader: merupakan alat berat yang digunakan untuk memuat material tambang ke dalam dump truck atau conveyor. Wheel loader biasanya dilengkapi dengan bucket yang dapat digunakan untuk mengangkat material tambang.
  5. Drilling rig: merupakan alat berat yang digunakan untuk melakukan pengeboran pada lokasi penambangan. Drilling rig biasanya dilengkapi dengan bit atau bor yang dapat digunakan untuk mengebor ke dalam tanah atau batuan.
  6. Crusher: merupakan alat berat yang digunakan untuk menghancurkan material tambang menjadi ukuran yang lebih kecil. Crusher biasanya digunakan untuk menghancurkan batuan yang terlalu besar untuk diangkut dengan alat berat lainnya.
  7. Conveyor: merupakan alat berat yang digunakan untuk mengangkut material tambang dari lokasi penambangan ke lokasi pengolahan atau penyimpanan. Conveyor biasanya dilengkapi dengan belt atau rantai yang dapat digunakan untuk mengangkut material tambang dengan cepat dan efisien.
  8. Grader: merupakan alat berat yang digunakan untuk meratakan permukaan tanah atau jalan di lokasi penambangan. Grader biasanya dilengkapi dengan blade yang dapat digunakan untuk meratakan dan membentuk permukaan tanah atau jalan.

Itulah beberapa jenis alat berat yang umum digunakan dalam industri pertambangan. Pemilihan jenis alat berat yang tepat sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam kegiatan pertambangan.

Pemilihan jenis alat berat

Pemilihan jenis alat berat yang tepat untuk kegiatan pertambangan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas pada lokasi penambangan. Berikut adalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih jenis alat berat yang tepat:

  1. Jenis material tambang yang akan ditambang: Berdasarkan jenis material tambang yang akan ditambang, dapat dipilih jenis alat berat yang paling sesuai untuk mengolah dan mengangkut material tersebut dengan efisien. Misalnya, untuk mengolah batuan yang sangat keras, diperlukan alat berat dengan daya hancur yang tinggi seperti crusher atau bulldozer.
  2. Kondisi topografi di lokasi penambangan: Kondisi topografi di lokasi penambangan mempengaruhi jenis alat berat yang dapat digunakan. Contohnya, untuk lokasi penambangan dengan tanah yang lembut, excavator dan wheel loader bisa menjadi pilihan yang tepat. Namun, untuk lokasi penambangan dengan tanah yang keras dan berbatu-batu, bulldozer atau drilling rig bisa menjadi pilihan yang lebih baik.
  3. Kapasitas produksi yang diinginkan: Kapasitas produksi yang diinginkan harus dipertimbangkan dalam memilih jenis alat berat yang tepat. Jika produksi yang diinginkan tinggi, maka jenis alat berat dengan kapasitas yang besar seperti dump truck atau conveyor bisa menjadi pilihan yang tepat.
  4. Biaya operasional dan pemeliharaan: Biaya operasional dan pemeliharaan alat berat harus dipertimbangkan dalam memilih jenis alat berat yang tepat. Alat berat dengan biaya operasional dan pemeliharaan yang tinggi dapat menimbulkan beban yang besar pada biaya produksi, sehingga alat berat yang lebih efisien dan lebih mudah dipelihara dapat menjadi pilihan yang lebih baik.
  5. Ketersediaan suku cadang: Ketersediaan suku cadang penting dipertimbangkan dalam memilih jenis alat berat yang tepat. Alat berat yang memiliki suku cadang yang mudah didapatkan dan dapat diakses dengan mudah akan memudahkan pemeliharaan dan perbaikan alat berat tersebut.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas, dapat dipilih jenis alat berat yang tepat untuk kegiatan pertambangan. Penting untuk dipastikan bahwa alat berat yang dipilih dapat memenuhi kebutuhan produksi dan efisiensi di lokasi penambangan dengan biaya operasional yang terjangkau.

Memperkirakan biaya operasional dan pemeliharaan

Memperkirakan biaya operasional dan pemeliharaan alat berat sangat penting dalam perencanaan kegiatan pertambangan. Berikut adalah beberapa cara untuk memperkirakan biaya operasional dan pemeliharaan alat berat:

  1. Biaya bahan bakar: Biaya bahan bakar adalah salah satu komponen biaya operasional yang signifikan pada alat berat. Untuk memperkirakan biaya bahan bakar, dapat dilakukan dengan menghitung konsumsi bahan bakar per jam kerja dari alat berat dan mengalikannya dengan harga bahan bakar yang berlaku di lokasi penambangan.
  2. Biaya pemeliharaan berkala: Setiap alat berat memerlukan pemeliharaan berkala untuk menjaga kinerjanya. Biaya pemeliharaan berkala meliputi penggantian oli, filter, dan suku cadang lain yang memerlukan penggantian secara berkala. Biaya pemeliharaan berkala dapat diperkirakan dengan menghitung biaya suku cadang dan jasa tenaga mekanik yang dibutuhkan untuk melakukan pemeliharaan tersebut.
  3. Biaya perbaikan: Selain pemeliharaan berkala, alat berat juga memerlukan perbaikan jika terjadi kerusakan atau kegagalan pada suku cadang atau sistem yang ada. Biaya perbaikan dapat diperkirakan dengan menghitung biaya suku cadang yang perlu diganti dan biaya jasa tenaga mekanik yang dibutuhkan untuk melakukan perbaikan.
  4. Biaya operasional lainnya: Biaya operasional lainnya dapat meliputi biaya transportasi, biaya listrik, biaya pelumas, dan biaya lainnya yang terkait dengan pengoperasian alat berat. Biaya operasional lainnya dapat diperkirakan dengan menghitung biaya yang terkait dengan setiap komponen tersebut.

Dalam memperkirakan biaya operasional dan pemeliharaan alat berat, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti umur alat berat, kondisi alat berat, dan tingkat penggunaan alat berat tersebut. Dengan memperkirakan biaya operasional dan pemeliharaan alat berat secara akurat, dapat membantu pengambilan keputusan dalam perencanaan kegiatan pertambangan dan pengelolaan anggaran secara efektif.

Kontributor: Daris Arsyada

Sumber:

https://bmcpublichealth.biomedcentral.com/articles/10.1186/1471-2458-10-162 (diakses pada tanggal 31 Juli 2023)

https://www.nzta.govt.nz/roadcode/heavy-vehicle-road-code/licence-and-study-guide/information-for-heavy-vehicle-drivers/definitions-and-specifications-for-heavy-motor-vehicles/heavy-rigid-motor-vehicle-definitions-and-specifications/ (diakses pada tanggal 31 Juli 2023)