Dalam beberapa dekade terakhir, dunia telah menyaksikan perkembangan pesat dalam teknologi digital yang telah mengubah berbagai industri. Salah satu sektor yang mengalami transformasi besar adalah bidang engineering, misalkan perusahaan manufaktur kendaraan, manufaktur kapal atau pesawat, manufaktur bahan kimia atau produk konsumer, penyedia energi (pembangkit listrik), konsultan konstruksi, EPC, dan lain-lain.
Banyak sekali definisi dari transformasi digital, tapi secara umum, transformasi digital adalah pemanfaat teknologi digital untuk mengubah cara sebuah perusahaan bekerja, baik dalam pekerjaan-pekerjaan spesifik, hingga keseluruhan budaya, workflow, bahkan nilai yang diberikan ke pelanggan perusahaan secara fundamental, membuat kolaborasi lebih cepat dan penggunaan sumber daya lebih efisien.
Transformasi digital pada perusahaan engineering telah membawa perubahan signifikan dalam cara kerja, desain, dan pengembangan produk serta proses manufaktur. Artikel ini akan membahas beberapa aspek utama dari transformasi digital di bidang engineering dan dampaknya pada industri.
DESAIN DAN SIMULASI VIRTUAL
Desain dan Simulasi Virtual Transformasi digital memungkinkan insinyur untuk melakukan desain dan simulasi produk secara virtual sebelum memasuki tahap produksi fisik. Dengan menggunakan perangkat lunak desain dan pemodelan 3D (CAD), insinyur dapat membuat prototipe virtual yang akurat dan melakukan simulasi untuk menganalisis performa produk dalam berbagai kondisi. Pembuatan prototipe virtual (virtual prototyping) ini dilakukan dengan teknologi Computer Aided Engineering (CAE), seperti Finite Element Analysis (FEA) untuk struktur, Computational Fluid Dynamics (CFD) untuk fluida, dan lain-lain. Hal ini menghemat waktu dan biaya yang sebelumnya diperlukan untuk membangun prototipe fisik, serta memungkinkan perbaikan dan modifikasi yang lebih cepat. Salah satu perusahaan yang software nya telah menjadi standar industri untuk digunakan pada aplikasi seperti ini adalah Hexagon, dengan softwarenya seperti MSC Nastran, MSC Marc, Cradle CFD, dan lain-lain.
MANUFAKTUR BERBASIS DIGITAL
Manufaktur Berbasis Digital Penerapan teknologi digital dalam proses manufaktur telah mengubah cara produksi. Konsep seperti Manufaktur Berbasis Digital (Digital Manufacturing) memanfaatkan teknologi seperti Internet of Things (IoT), big data, dan automasi untuk meningkatkan efisiensi, kualitas, dan fleksibilitas dalam produksi. Pabrik-pabrik yang dilengkapi dengan sensor dan perangkat IoT dapat mengumpulkan data real-time tentang mesin dan proses produksi, memungkinkan pemantauan dan analisis yang akurat. Dengan memanfaatkan big data dan analisis prediktif, pabrik dapat melakukan perawatan yang tepat waktu dan mengoptimalkan produksi untuk menghindari downtime yang tidak perlu.
Salah satu konsep yang menarik lainya adalah manufaktur berbasis virtual (virtual manufacturing), yang menjembatani antara bagian desain dengan bagian produksi, yaitu menganalisis dan mensimulasikan berbagai skenario proses manufaktur menggunakan software, dengan fokus untuk merancang proses, memprediksi cacat, hingga mengoptimalkan penggunaan material dan pemilihan tools.
Salah satu perusahaan yang software nya memang berdedikasi untuk aplikasi manufaktur, dan telah menjadi standar industri untuk digunakan pada aplikasi seperti ini adalah Hexagon, dengan softwarenya seperti Simufact dan FTI formingsuite.
INTERNET OF THINGS
Internet of Things (IoT) dan Sensor Internet of Things (IoT) telah memainkan peran kunci dalam transformasi digital di bidang engineering. Sensor yang terhubung ke jaringan IoT memungkinkan pengumpulan data secara real-time dari berbagai sumber seperti mesin, peralatan, dan infrastruktur. Data ini dapat digunakan untuk memantau kondisi operasional, memperbaiki kegagalan, dan meningkatkan efisiensi. Misalnya, dalam industri manufaktur, sensor dapat memberikan informasi tentang kinerja mesin, suhu, dan kualitas produk. Dengan data yang terus-menerus dikumpulkan, analisis cerdas dapat dilakukan untuk mengoptimalkan operasi dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan.
CLOUD COMPUTING DAN KOLABORASI CLOUD
Cloud Computing dan Kolaborasi Cloud computing telah membuka pintu bagi kolaborasi yang lebih baik antara tim insinyur yang bekerja pada proyek yang sama, meskipun berada di lokasi yang berbeda. Dengan mengadopsi alat kolaborasi berbasis cloud, seperti platform manajemen proyek dan sistem manajemen data, tim insinyur dapat dengan mudah berbagi dan mengakses dokumen, mengedit desain secara bersama-sama, serta berkomunikasi dalam waktu nyata. Ini meningkatkan efisiensi dan memungkinkan koordinasi yang lebih baik di antara anggota tim, terlepas dari lokasi geografis mereka.
ARTIFICIAL INTELLIGENCE
Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) Kecerdasan buatan (AI) telah memainkan peran yang signifikan dalam transformasi digital di bidang engineering. AI dapat digunakan untuk menganalisis data besar dan kompleks, memprediksi kegagalan peralatan, mengoptimalkan proses produksi, dan mengidentifikasi pola yang sulit diakses oleh manusia. Contohnya adalah penggunaan teknik machine learning dalam pengenalan pola untuk mendeteksi kegagalan mesin sebelum terjadi dan mengurangi downtime yang tidak perlu. Dengan adopsi AI, sistem otomatisasi dan proses cerdas menjadi lebih efektif dan efisien.
Transformasi digital di bidang engineering telah membuka peluang baru dan memberikan manfaat yang signifikan bagi industri. Dalam era digital ini, perusahaan yang dapat mengadopsi teknologi dengan cepat dan efektif akan memiliki keunggulan kompetitif yang lebih besar. Namun, juga penting bagi para profesional di bidang engineering untuk terus mengasah keterampilan dan pengetahuan mereka agar dapat beradaptasi dengan perubahan teknologi yang terus berkembang. Dengan menggabungkan kemampuan manusia dengan kekuatan teknologi digital, masa depan engineering menjadi lebih cerah dan inovatif.