Navigation Buttons

Analisis HVAC menggunakan Computational Fluid Dynamics (CFD)

Heating, Ventilation, and Air Conditioning (HVAC) telah menjadi elemen penting dalam desain bangunan modern. HVAC bertanggung jawab atas kenyamanan termal, kualitas udara, dan efisiensi energi di dalam bangunan. Dalam rangka untuk mencapai kinerja yang optimal, penggunaan Computational Fluid Dynamics (CFD) telah menjadi kunci dalam proses desain HVAC.

Apa itu CFD?

CFD adalah metode numerik yang digunakan untuk menganalisis dan memecahkan persamaan fisika yang mengatur aliran fluida. Dalam konteks HVAC, CFD memungkinkan insinyur untuk memodelkan aliran udara, distribusi suhu, dan distribusi kualitas udara di dalam bangunan dengan presisi tinggi. Dengan menggunakan CFD, desainer HVAC dapat memvisualisasikan dan menganalisis performa sistem mereka sebelum konstruksi fisik dimulai.

Contoh Software CFD standar industri yang cukup umum digunakan untuk simulasi HVAC adalah Cradle CFD, dengan metode permodelan, meshing, dan detail khusus seperti thermoregulation atau permodelan kain yang didedikasikan untuk aplikasi HVAC.

Keuntungan Penggunaan CFD dalam Desain HVAC:

  1. Optimasi Desain: Dengan CFD, desainer dapat mengevaluasi berbagai skenario desain tanpa perlu membangun prototipe fisik. Mereka dapat memperbaiki parameter desain seperti posisi ventilasi, ukuran saluran udara, dan penempatan peralatan HVAC untuk mencapai kinerja yang optimal.
  2. Identifikasi Titik Panas: CFD memungkinkan identifikasi titik panas di dalam bangunan, yang dapat mengarah pada desain yang lebih efisien dan distribusi udara yang lebih merata.
  3. Analisis Kualitas Udara: Kualitas udara dalam bangunan adalah faktor penting untuk kesehatan dan kenyamanan penghuni. CFD memungkinkan desainer untuk memodelkan distribusi kontaminan udara seperti debu, polutan, atau gas beracun, sehingga mereka dapat merancang sistem ventilasi yang dapat menghilangkan kontaminan tersebut dengan efektif.
  4. Efisiensi Energi: Dengan menggunakan CFD, desainer dapat mengoptimalkan sistem HVAC untuk meningkatkan efisiensi energi. Mereka dapat menganalisis pola aliran udara untuk mengidentifikasi area dengan potensi stratifikasi suhu, yang dapat diatasi dengan menggunakan strategi desain seperti perancangan bukaan ventilasi yang tepat.
  5. Simulasi Keadaan Darurat: CFD memungkinkan simulasi keadaan darurat seperti kebocoran gas atau kebakaran. Dengan melakukan simulasi ini, desainer dapat mengevaluasi respons sistem HVAC terhadap skenario darurat dan memastikan bahwa bangunan memiliki sistem pemadam kebakaran yang efektif.

Standar dalam Penggunaan CFD dalam Desain HVAC:

  1. ASHRAE (American Society of Heating, Refrigerating and Air-Conditioning Engineers): ASHRAE menyediakan pedoman untuk penggunaan CFD dalam desain HVAC. Standar ASHRAE Ventilation for Acceptable Indoor Air Quality (ASHRAE 62.1) memberikan panduan untuk penggunaan CFD dalam perencanaan sistem ventilasi yang memenuhi standar kualitas udara dalam ruangan.
  2. OpenFoam dan CradleCFD merupakan beberapa perangkat lunak CFD yang populer yang digunakan dalam desain HVAC. Masing-masing memiliki fitur dan kelebihan uniknya sendiri, tetapi semuanya dapat digunakan untuk mensimulasikan aliran udara dan distribusi suhu dalam bangunan.
  3. ISO 7730: Standar ini memberikan panduan untuk evaluasi termal lingkungan manusia dengan menggunakan model prediktif, termasuk penggunaan CFD untuk memodelkan aliran udara dan distribusi suhu dalam ruangan.

HVAC pada Data Center

distribusi temperature pada bangunan

model thermoregulation

ventilasi pada bangunan tinggi

Software CFD untuk simulasi HVAC:

Analisis HVAC melibatkan aliran fluida pada celah-celah object yang kecil, namun juga ruangan yang luas secara bersamaan, sehingga permodelan meshing dari model seperti ini sangatlah tidak efisien jika dilakukan dengan software CFD yang salah. Software Cradle CFD terutama modul scStream memiliki mesh yang didedikasikan khusus untuk analisis HVAC, dengan algoritma mesihng yang sangat efisien yaitu hybrid polyhedral dan atau hexahedron pada daerah yang jauh dari dinding.

Mesh hybrid (polyhedron) pada sekitar detail lubang-lubang inlet, dan mesh hexahedron pada bagian ruangan

Analisis Noise pada HVAC

Permasalahan yang bisa terjadi pada desain HVAC tidak terbatas pada aliran fluida dan juga distribusi temperatur. Sistem HVAC yang modern juga harus mempertimbangkan kenyamanan penghuni ruangan dari noise yang berlebihan. Bahkan suara dengungan yang ringan saja dapat mengakibatkan ketidaknyamanan jika didengarkan terus menerus.

Untuk analisis Noise, kita dapat menggunakan software CFD seperti Cradle CFD, namun untuk analisis yang lebih mendalam lagi, terdapat software dedicated yang sudah menjadi standar industri untuk noise, yaitu Actran.

Analisis noise akibat aliran udara dari sistem ducting

Analisis noise pada berbagai frekuensi

Kesimpulan:

Penggunaan CFD dalam desain HVAC telah menjadi standar industri untuk memastikan kinerja yang optimal, kenyamanan penghuni, dan efisiensi energi dalam bangunan. Dengan mengintegrasikan CFD dalam proses desain, insinyur HVAC dapat mengidentifikasi dan memecahkan masalah potensial sebelum konstruksi dimulai, yang menghasilkan bangunan yang lebih aman, nyaman, dan efisien secara energi. Dengan mematuhi standar yang ditetapkan oleh organisasi seperti ASHRAE dan ISO, penggunaan CFD dapat memberikan hasil yang akurat dan dapat diandalkan dalam desain HVAC.

PT Tensor memberikan jasa konsultasi CFD untuk desain HVAC dengan software berlisensi resmi sejak tahun 2013 dan telah menghandle cukup banyak case HVAC. Hubungi kami segera!