Proses Pembubutan (Turning)

Mesin bubut umumnya dianggap sebagai mesin perkakas tertua. Meskipun pengerjaan kayu mesin bubut awalnya dikembangkan selama periode 1000 hingga 1 SM, mesin bubut pengerjaan logam dengan sekrup timah belum dibuat sampai akhir 1700-an. Mesin bubut yang paling umum awalnya disebut engine lathe, karena didukung dengan katrol dan sabuk overhead dari mesin terdekat di lantai pabrik. Mesin bubut modern semua dilengkapi dengan motor listrik individu.

Kecepatan spindel maksimum mesin bubut biasanya sekitar 4000 rpm, tetapi bisa menjadi hanya sekitar 200 rpm untuk mesin bubut besar. Untuk aplikasi khusus, kecepatan dapat berkisar hingga 10.000 rpm, 40.000 rpm, atau lebih tinggi untuk pemesinan kecepatan sangat tinggi. Harga dari mesin bubut berkisar dari sekitar $2.000 untuk jenis bench hingga lebih dari $100.000 untuk unit yang lebih besar.

Komponen Utama Mesin Bubut (Lathe)

Gambar 1. Tampilan mesin bubut secara umum
  • Bed: Bed menyokong semua komponen utama mesin bubut. Bed memiliki massa yang besar dan dibangun dengan kokoh, biasanya dari besi cor abu-abu atau nodular.
  • Carriage: Carriage meluncur di sepanjang jalan dan terdiri dari perakitan cross-slide, tool post, dan apron. Cutting tool dipasang pada tool post, biasanya dengan sandaran majemuk yang dapat diputar untuk penempatan dan penyetelan pahat.
  • Headstock: Headstock dipasang ke bed dan dilengkapi dengan motor, katrol, dan V-belt yang memasok daya ke spindel pada berbagai kecepatan putaran. Headstock memiliki poros berongga tempat perangkat penahan kerja (seperti chuck dan collet) dipasang dan batang atau pipa panjang dapat dimasukkan melaluinya untuk berbagai operasi pembubutan.
  • Tailstock: Tailstock, yang dapat meluncur di sepanjang jalur dan dijepit di posisi mana saja, mendukung ujung lain dari benda kerja. Dilengkapi dengan pusat yang dapat diperbaiki (pusat mati), atau dapat bebas berputar dengan benda kerja (pusat hidup). Bor dan reamers dapat dipasang di tailstock quill (silinder berongga bagian dengan lubang runcing) untuk mengebor lubang aksial di benda kerja.
  • Feed rod dan Lead Screw: Feed rod ditenagai oleh satu set roda gigi melalui headstock. Rod berputar selama operasi bubut dan memberikan gerakan ke carriage dan cross-slide dengan menggunakan roda gigi, friction clucth, dan alur pasak sepanjang batang. Menutup mur split di sekitar lead screw akan mengikatnya dengan pengangkutan; mur split juga digunakan untuk membentuk ulir secara akurat.

Proses-proses Pembubutan

Mesin bubut sangat serbaguna dan mampu melakukan sejumlah proses pemesinan yang menghasilkan berbagai macam bentuk seperti yang ditunjukkan oleh daftar berikut:

  • Turning: menghasilkan benda kerja yang lurus, berbentuk kerucut, melengkung, atau beralur seperti poros, spindel, dan pin.
  • Facing: menghasilkan permukaan yang rata di ujung bagian dan tegak lurus terhadapnya sumbu, berguna untuk bagian yang dirakit dengan komponen lain.
  • Pemotongan dengan pahat yang dibentuk: menghasilkan berbagai bentuk sumbu simetris untuk tujuan fungsional atau estetika.
  • Boring
  • Drilling
  • Pembentukan Ulir
  • Cut off
  • Knurling: menghasilkan kekasaran teratur pada permukaan silinder, seperti pada membuat kenop dan pegangan
Gambar 2. Berbagai macam proses yang dapat dilakukan oleh mesin bubut.

Pembubutan dilakukan pada berbagai (1) kecepatan rotasi, N, dari benda kerja yang dijepit spindel, (2) kedalaman potong, d, dan (3) pemakanan, f, tergantung pada bahan benda kerja, bahan alat pemotong, permukaan akhir dan akurasi dimensi diperlukan, dan karakteristik mesin perkakas.

Gambar 3. Skema proses pembubutan

>> KLIK DI SINI UNTUK MEMBACA ARTIKEL SEPUTAR TEKNOLOGI MANUFAKTUR LAINNYA!

Kontributor: Daris Arsyada

By Caesar Wiratama

Sumber:

Kalpakjian, Serope dan Schmid, Steven R. (2009). Manufacturing Engineering and Technology (6th ed). New Jersey: Prentice Hall.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *