Peralatan uap (misalnya turbin, industri proses) membutuhkan uap yang memiliki suhu konstan (±5°C); oleh karena itu alat kontrol suhu uap diperlukan. Sistem kontrol suhu uap membantu mempertahankan efisiensi turbin yang tinggi, dan suhu material turbin pada tingkat yang wajar pada perubahan beban boiler. Konveksi yang tidak terkendali pada superheater akan menyebabkan kenaikan suhu uap saat keluaran uap meningkat. Metode untuk kontrol suhu uap adalah:

  • Penyemprotan air dengan uap superheater
  • Bypass superheater
  • Flue gas bypass
  • Sirkulasi ulang gas buang
  • Sistem heat exchanger
  • Penyesuaian sistem penembakan

Attemperator pada recovery boiler

Dolezahl Attemperator

Attemperator Dolezahl (atau hanya attemperator atau de-superheater) adalah sistem kontrol suhu uap yang menggunakan kondensat sebagai air semprot. Dalam sistem attemperator Dolezahl uap jenuh dari steam drum dialirkan ke kondensor yang didinginkan oleh air umpan. Kondensat (air jenuh) berlanjut dari kondensor untuk menyemprotkan kelompok air (injector). Injektor menyemprotkan air ke dalam uap dan dengan demikian mengurangi suhu uap superheated. Injektor biasanya terletak di antara tahap superheater.

Keuntungan utama dari attemperator dolezahl adalah kualitas air semprotan yang tinggi karena kotoran tidak mengikuti aliran uap dari drum uap. Kompleksitas kondensor dan tubing dan mahal adalah kelemahan terbesar dari sistem attemperator Dolezahl. Saat ini attemperator Dolezahl banyak digunakan dalam aplikasi boiler khusus.

Spray Water

Penyemprotan air/spray water pada aliran uap adalah metode yang paling umum untuk kontrol suhu uap. Keuntungan utama dari kontrol suhu berbasis penyemprotan air adalah kecepatan dan efektivitas. Hal ini memungkinkan penggunaannya dalam boiler skala besar. Spray water dapat digunakan untuk memanaskan kembali kontrol suhu juga, tetapi biasanya kontrol suhu pemanasan ulang dilakukan oleh menggabungkan penyemprotan air dengan beberapa metode lain (misalnya bypass gas buang).

Fungsi utama spray water adalah untuk mengurangi suhu uap dengan menyuntikkan air ke dalam aliran uap bila diperlukan. Hal ini juga digunakan untuk mencegah tabung superheater terhadap suhu yang berlebihan naik (terlalu banyak superheating), yang dapat menyebabkan kerusakan tabung superheater. Air yang disemprotkan dapat menjadi air umpan (biasanya) atau kondensat (uap kondensat dari proses boiler). Sistem menggunakan kondensat disebut attemperator.

Water Atomizer

Dua jenis pendingin uap yang ada dikategorikan berdasarkan cara atomisasi air pendinginnya yaitu: alat penyemprot berdasarkan aliran air bertekanan dan atomisasi dengan aliran uap.

Prinsip alat penyemprot/atomizer berdasarkan air bertekanan memiliki banyak kemungkinan arah penyemprotan air dan jenis nozzle. Jenis sistem ini dapat diterapkan ketika variasi aliran uap tidak besar dan perbedaan suhu antara uap yang masuk untuk didinginkan dan yang sudah keluar uap yang didinginkan cukup besar.

Alat penyemprot/atomizer berbasis uap menggunakan uap sebagai media untuk atomisasi. Uap bertekanan sedang dan rendah juga digunakan sebagai bahan yang disemprotkan untuk mendapatkan pendinginan yang lebih efektif. Aliran uap atomisasi biasanya konstan, sekitar 20% dari aliran air pendingin.

>> KLIK DI SINI UNTUK MEMBACA ARTIKEL SEPUTAR KONVERSI ENERGI LAINNYA!

PT Tensor memberikan jasa konsultasi Finite Element Analysis (FEA) dan Computational Fluid Dynamics (CFD) untuk desain engineering. Kami juga memberikan tutorial-tutorial gratis penggunaan software nya di kanal youtube kami. Hubungi kami sekarang juga!

By Caesar Wiratama

Sumber:

Tier, Sebastian. 2003. Steam Turbine Technology 2nd Edition. Helsinki: Helsinki University of Technology Department of Mechanical Engineering.