Selama beberapa dekade terakhir, Computer Aided Engineering (CAE) telah menjadi faktor utama dalam mendorong inovasi produk, mengurangi waktu time-to-market, dan menekan biaya pengembangan produk. Dalam upaya untuk memvirtualisasi pengujian prototipe, kemampuan tim produksi untuk melakukan lebih banyak simulasi pada tahap awal proses desain telah terbukti memberikan keuntungan kompetitif yang signifikan.

CAE engineer dihadapkan pada tantangan mengelola beban kerja yang terus berubah dengan spesifikasi hardware tetap dan jumlah lisensi software yang terbatas. Permintaan yang berfluktuasi ini, yang terkadang membuat mesin tidak terpakai dan di lain waktu membebani server komputasi, memaksa tim teknis untuk menerapkan sistem antrean/queuing guna memastikan pemanfaatan penuh aset software dan hardware mereka. Kurangnya ketersediaan daya komputasi menyebabkan kemacetan yang sering kali berujung pada penundaan pengembangan produk. Untungnya, dalam satu dekade terakhir, engineer telah mengembangkan teknologi Cloud Computing untuk membantu kinerja engineering.

Cloud computing adalah teknologi yang memungkinkan penyimpanan, pengelolaan, dan pemrosesan data melalui internet dengan menggunakan server jarak jauh, alih-alih harus menggunakan server lokal atau komputer pribadi. Dengan cloud computing, pengguna dapat mengakses berbagai sumber daya komputasi, seperti penyimpanan data, perangkat lunak, dan kekuatan pemrosesan, sesuai kebutuhan mereka tanpa perlu menginvestasikan perangkat keras fisik atau infrastruktur IT yang mahal.

Dalam cloud computing, ada beberapa model layanan utama yang umum digunakan, yaitu:

  1. Infrastructure as a Service (IaaS): Menyediakan infrastruktur dasar seperti server, jaringan, dan penyimpanan sebagai layanan. Pengguna dapat mengonfigurasi lingkungan komputasi mereka sendiri di atas infrastruktur yang disediakan oleh penyedia cloud.
  2. Platform as a Service (PaaS): Menyediakan platform dan lingkungan untuk mengembangkan, menguji, dan menyebarkan aplikasi tanpa harus mengelola infrastruktur di bawahnya. Ini sangat berguna bagi pengembang aplikasi yang ingin fokus pada kode dan aplikasi mereka.
  3. Software as a Service (SaaS): Menyediakan perangkat lunak yang dapat diakses langsung melalui internet tanpa perlu diinstal pada perangkat pengguna. Contoh populer dari SaaS adalah aplikasi email, manajemen proyek, dan perangkat lunak kolaborasi.

Cloud computing telah merevolusi berbagai industri, termasuk dalam bidang teknik, khususnya pada aplikasi Computer-Aided Engineering (CAE). Dengan adanya cloud computing, CAE kini dapat dilakukan dengan lebih cepat, fleksibel, dan hemat biaya, karena tidak lagi memerlukan infrastruktur komputasi fisik yang mahal di tempat.

Solusi Cloud Computing dari Hexagon

Cloud computing menawarkan akses sumber daya hardware dan software yang skalabel dan fleksibel. Dengan Nexus Compute, Hexagon sangat antusias menghadirkan software simulasi teknik kelas dunianya ke cloud, sehingga memudahkan user mengakses tools yang mereka butuhkan guna mendorong inovasi produk dan meningkatkan daya saing mereka.

Nexus Compute adalah layanan cloud-native yang disediakan di platform Nexus milik Hexagon, yang memungkinkan pengguna menjalankan simulasi dalam jumlah tak terbatas secara bersamaan di environment yang fleksibel, skalabel, dan aman. Dengan Nexus Compute, para insinyur dapat dengan mudah meluncurkan simulasi hanya dengan koneksi internet dan beberapa klik saja, tanpa perlu investasi dalam sumber daya komputasi atau lisensi software untuk menjalankan simulasi teknik. Nexus Compute adalah penawaran Software as a Service (SaaS) dengan model bisnis berbasis konsumsi, yang memerlukan akun Nexus aktif dan Nexus Credits yang telah dibeli sebelumnya. Tidak perlu pengaturan tambahan, cukup masuk ke Nexus dan Anda siap bekerja, fokus pada desain dan rekayasa.

Komputasi ini memanfaatkan hardware mutakhir dengan pilihan mesin yang dioptimalkan untuk biaya dan kecepatan. Praktis tidak ada batasan jumlah simulasi yang dapat dijalankan insinyur secara bersamaan, sehingga menjamin tidak adanya hambatan. Saat ini, Nexus Compute sudah mendukung eksekusi teknologi solver berikut: MSC Nastran, Actran, Marc, dan Cradle CFD (scSTREAM dan scFLOW).

Khusus untuk bisnis kecil dan menengah, Nexus Compute memberikan kemampuan untuk memindahkan simulasi dari lingkungan desktop tradisional ke sistem High Perfomance Computing (HPC) skala besar.

Nexus Compute memungkinkan Anda mengelola banyak proyek dengan mudah.

Tabel di atas menunjukkan hasil dari benchmark model pesawat scFLOW dengan 14 juta elemen, yang mendemonstrasikan skalabilitas waktu pemrosesan Nexus Compute dibandingkan dengan salah satu perangkat keras desktop standar untuk model yang sama.

Nexus Compute tidak hanya memberi pengguna akses ke lebih banyak inti, lebih banyak memori, dan penyimpanan lokal super cepat (semua ini secara positif berdampak pada performa komputasi untuk model besar), tetapi juga menyediakan kapasitas elastis tanpa batas, memungkinkan pengguna menjalankan sebanyak mungkin pekerjaan sekaligus sesuai kebutuhan. Fitur ini sangat berguna ketika insinyur ingin membandingkan alternatif desain atau mengeksplorasi seluruh ruang desain, sehingga memerlukan banyak sumber daya komputasi secara bersamaan. Tentu saja, kasus penggunaan ini tidak mungkin dilakukan pada desktop.

Prosesnya sederhana dengan user interface yang intuitif. Pengguna cukup mengunggah/upload file input yang dibutuhkan untuk menjalankan simulasi, lalu Nexus Compute secara otomatis mendeteksi format file input dan menyarankan konfigurasi mesin serta pengaturan eksekusi yang disarankan. Pengiriman pekerjaan hanya memerlukan satu klik. Insinyur kemudian dapat memantau eksekusi simulasi secara real-time, meninjau, dan mengunduh file output setelah selesai untuk analisis lebih lanjut.

Data yang dikelola di Nexus diatur dalam proyek dan dokumen, yang aksesnya dapat dibagikan kepada anggota lain dalam organisasi yang sama. Hal ini memungkinkan para pemangku kepentingan dan rekan kerja untuk berbagi model simulasi dan hasilnya, serta berkolaborasi pada data yang terpusat.

Banyak perusahaan yang kini mempertimbangkan cloud computing sebagai solusi tambahan daya komputasi ketika kapasitas komputasi internal telah penuh. Apakah Anda sudah pernah mencoba cloud computing khususnya Nexus Compute?

User Interface yang intuitif dari Nexus Compute untuk mengonfigurasi pekerjaan simulasi.

Sumber:

https://hexagon.com/resources/resource-library/nexus-compute-scalable-cloud-based-compute-capability-for-engineering-simulations (diakses pada tanggal 1 November 2024)