Bahan kimia dari Olefin Hidrokarbon
1. Pembukaan
Olefin, atau alkena, adalah hidrokarbon tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap dua karbon–karbon (C=C). Senyawa ini umumnya diperoleh dari steam cracking naphtha, LPG, atau gas alam cair (NGL), serta dari catalytic cracking di kilang minyak. Olefin merupakan salah satu bahan baku petrokimia paling penting karena sifatnya yang sangat reaktif, sehingga dapat diolah menjadi berbagai bahan kimia dasar, polimer, dan intermediate dengan nilai ekonomi tinggi.
Tiga olefin utama dalam industri petrokimia adalah etilen (C2H4), propilen (C3H6), dan butena (C4 olefin). Selain itu, terdapat pula diolefin (misalnya 1,3-butadiena, isoprena) serta asetilena (C2H2) yang meski produksinya lebih terbatas, tetap memainkan peran penting dalam rantai pasok kimia global.
2. Kimia dari Etilen
Etilen (C2H4) adalah olefin paling sederhana dan merupakan komoditas terbesar dalam industri petrokimia. Produk turunannya antara lain:
-
Polietilena (PE): plastik paling banyak digunakan, diproduksi melalui polimerisasi etilen.
-
Etilen oksida (C2H4O): dari oksidasi etilen, kemudian diolah menjadi etilen glikol untuk antifreeze, polyester, dan PET.
-
Vinil klorida (C2H3Cl): melalui reaksi etilen dengan klorin, bahan baku PVC.
-
Stirena (C6H5CH=CH2): dari reaksi etilen dengan benzena menghasilkan etilbenzena, yang kemudian di-dehidrogenasi. Digunakan untuk plastik ABS, polistirena, dan resin.
-
Asetaldehida (CH3CHO): melalui oksidasi etilen, digunakan dalam pembuatan asam asetat.
3. Kimia dari Propilen
Propilen (C3H6) adalah olefin terbesar kedua setelah etilen, dengan pasar yang terus berkembang. Produk pentingnya adalah:
-
Polipropilena (PP): plastik serbaguna dengan kekuatan mekanik baik.
-
Akrilonitril (C3H3N): dari ammoxidation propilen, bahan baku serat akrilik.
-
Propilen oksida (C3H6O): bahan baku poliuretan.
-
Isopropanol (C3H7OH): pelarut penting yang diperoleh dari hidrasi propilen.
-
Cumene (C6H5C3H7): dari reaksi propilen dengan benzena, bahan baku fenol dan aseton.
4. Kimia dari C4 Olefin
C4 olefin meliputi butena (1-butena, 2-butena) dan isobutilena. Kegunaannya antara lain:
-
1-Butena: ko-monomer dalam produksi polietilena linier rendah densitas (LLDPE).
-
2-Butena: dapat diisomerisasi ke 1-butena atau digunakan sebagai feedstock butadiena.
-
Isobutilena: bahan baku MTBE (methyl tert-butyl ether) sebagai aditif bensin, serta polibutilena dan karet butyl.
-
Alkilasi: butena digunakan bersama isobutana untuk menghasilkan alkilat, komponen bensin beroktan tinggi.
5. Kimia dari Diolefins
Diolefin adalah olefin dengan dua ikatan rangkap, yang paling penting adalah 1,3-butadiena (C4H6) dan isoprena (C5H8). Produk turunannya:
-
Karet sintetis (SBR, BR, NBR): dari polimerisasi butadiena, banyak digunakan untuk ban.
-
Lateks sintetis: dari polimerisasi butadiena dengan stirena.
-
Isoprena: digunakan untuk menghasilkan polyisoprene, bahan baku karet sintetis berkualitas tinggi.
6. Kimia dari Asetilena
Asetilena (C2H2) adalah hidrokarbon tak jenuh dengan ikatan rangkap tiga (alkuna). Meskipun produksinya lebih kecil dibanding olefin lain, asetilena memiliki kegunaan penting:
-
Vinil asetilen dan kloroprena: bahan baku karet neoprene.
-
Vinil klorida (C2H3Cl): sebelumnya diproduksi dari asetilena, kini lebih banyak dari etilen.
-
Akrilonitril dan akrilamida: melalui reaksi asetilena dengan HCN atau formaldehida.
-
Oksiasetilena flame: digunakan untuk pemotongan dan pengelasan logam karena nyala sangat panas.
Beberapa Solulsi Industri Petrokimia PT Tensor
Fluida
Struktur
Gambar
Proses








