Fixed Bed Gasifier
1. Pembukaan
Gasifikasi adalah proses konversi bahan padat yang mengandung karbon, seperti batubara, biomassa, maupun limbah organik, menjadi synthetic gas (syngas) yang terdiri dari karbon monoksida (CO), hidrogen (H₂), metana (CH₄), dan karbon dioksida (CO₂). Salah satu teknologi gasifikasi yang paling sederhana dan banyak digunakan adalah Fixed Bed Gasifier, yang menawarkan efisiensi relatif tinggi dengan desain yang sederhana.
2. Prinsip Kerja Fixed Bed Gasifier
Fixed Bed Gasifier bekerja dengan prinsip aliran bahan baku yang tetap (fixed) di dalam reaktor, sementara gasifikasi berlangsung dengan aliran udara atau oksigen, serta uap air yang mengalir dari arah tertentu. Proses reaksi terjadi melalui beberapa zona, yaitu:
-
Zona pengeringan (drying zone): kelembaban dalam bahan baku diuapkan.
-
Zona pirolisis: bahan organik terurai menghasilkan tar, gas ringan, dan char.
-
Zona oksidasi: sebagian char bereaksi dengan oksigen menghasilkan panas.
-
Zona reduksi: char bereaksi dengan CO₂ dan H₂O membentuk CO dan H₂.
3. Jenis Fixed Bed Gasifier
Fixed Bed Gasifier memiliki beberapa konfigurasi, yaitu:
-
Updraft Gasifier: udara/oksigen masuk dari bawah, bahan baku masuk dari atas, dan gas keluar dari bagian atas. Cocok untuk biomassa dengan kadar air tinggi, tetapi menghasilkan tar yang relatif banyak.
-
Downdraft Gasifier: aliran udara dan bahan baku searah (dari atas ke bawah). Kelebihannya adalah gas yang dihasilkan lebih bersih dengan kandungan tar lebih rendah.
-
Crossdraft Gasifier: aliran udara masuk dari samping, gas keluar dari sisi lain. Cocok untuk bahan baku dengan ukuran seragam seperti batubara kokas, tetapi kurang efisien untuk biomassa.
4. Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan:
-
Desain sederhana dan biaya investasi relatif rendah.
-
Operasi mudah dikendalikan.
-
Cocok untuk skala kecil hingga menengah, terutama di pedesaan atau untuk pembangkit listrik biomassa.
Kekurangan:
-
Produksi tar cukup tinggi pada konfigurasi tertentu (terutama updraft).
-
Kurang cocok untuk bahan baku dengan ukuran tidak seragam.
-
Efisiensi termal lebih rendah dibandingkan fluidized bed gasifier.
5. Aplikasi Fixed Bed Gasifier
Fixed Bed Gasifier banyak digunakan pada:
-
Pembangkit listrik skala kecil berbasis biomassa.
-
Produksi gas untuk mesin pembakaran internal.
-
Industri pedesaan: pengeringan, pembakaran, atau sebagai sumber panas langsung.
-
Riset energi terbarukan: sebagai teknologi peralihan menuju sistem energi yang lebih bersih.
6. Penutup
Fixed Bed Gasifier merupakan salah satu teknologi gasifikasi yang relatif sederhana namun efektif, terutama untuk aplikasi biomassa dan skala kecil. Meskipun memiliki keterbatasan, seperti produksi tar yang tinggi, teknologi ini tetap menjadi pilihan populer dalam transisi menuju energi bersih dan pemanfaatan sumber daya terbarukan secara efisien.
Beberapa Solulsi Industri Petrokimia PT Tensor
Fluida
Struktur
Gambar
Proses




