Persiapan Feedstock Petrokimia Secara umum
1. Pembukaan
Feedstock petrokimia adalah bahan baku hidrokarbon yang digunakan untuk menghasilkan bahan kimia dasar seperti olefin, aromatik, serta berbagai produk turunan. Sebelum dapat diproses lebih lanjut dalam unit petrokimia, feedstock harus melalui tahap persiapan untuk memastikan kualitas, konsistensi, serta keamanan proses. Tahap persiapan ini meliputi pemurnian, penghilangan impurities, hingga penyesuaian komposisi sesuai kebutuhan proses.
Secara umum, feedstock berasal dari tiga sumber utama: gas streams, petroleum streams, dan streams dari batubara, oil shale, serta biomassa. Masing-masing memerlukan metode persiapan yang berbeda sesuai karakteristiknya.
2. Gas Streams
Gas streams terutama berasal dari natural gas atau gas hasil pemrosesan minyak bumi. Komposisinya didominasi oleh metana, etana, propana, butana, serta sejumlah kecil gas inert dan senyawa pengotor.
Tahap persiapan gas streams:
-
Penghilangan kotoran (impurities): seperti CO₂, H₂S, merkaptan, dan uap air melalui proses sweetening dan dehidrasi.
-
Fraksinasi: pemisahan etana, propana, dan butana sebagai bahan baku steam cracking untuk produksi olefin.
-
Pengolahan LNG/NGL: pendinginan dan pencairan untuk transportasi, atau pemisahan natural gas liquids (NGL) sebagai feedstock petrokimia.
Tujuan utama persiapan gas streams adalah menghasilkan feedstock dengan kemurnian tinggi agar proses cracking lebih efisien dan menghasilkan produk dengan kualitas terkontrol.
3. Petroleum Streams
Petroleum streams berasal dari hasil penyulingan minyak bumi, dengan fraksi utama berupa nafta, gas oil, dan residua ringan. Nafta adalah feedstock paling penting untuk industri petrokimia karena kandungan hidrokarbonnya yang beragam.
Tahap persiapan petroleum streams:
-
Distilasi atmosfer dan vakum: untuk memisahkan fraksi nafta, kerosin, dan gas oil.
-
Desulfurisasi: menghilangkan sulfur agar tidak meracuni katalis dalam proses reforming atau cracking.
-
Hydrotreating: mengurangi kandungan nitrogen, logam, dan senyawa aromatik berat.
-
Pemilihan fraksi yang sesuai: nafta ringan lebih cocok untuk produksi olefin, sementara nafta berat cenderung digunakan untuk aromatik.
Persiapan petroleum streams sangat penting untuk menjaga stabilitas operasi kilang petrokimia dan mengoptimalkan rendemen produk.
4. Streams dari Coal, Oil Shale, dan Biomasa
Selain gas dan minyak bumi, feedstock petrokimia juga dapat diperoleh dari sumber non-konvensional seperti batubara, oil shale, dan biomassa. Namun, persiapannya lebih kompleks karena kandungan pengotor yang tinggi dan struktur molekul yang lebih sulit diolah.
-
Coal: diproses melalui gasifikasi menjadi syngas (CO + H₂), yang kemudian dapat diubah menjadi metanol, amonia, atau bahan bakar cair melalui proses Fischer–Tropsch. Tahap persiapan mencakup penghilangan abu, sulfur, dan mineral.
-
Oil shale: harus melalui pyrolysis untuk melepaskan shale oil dari kerogen. Minyak yang dihasilkan biasanya memiliki kandungan nitrogen, sulfur, dan oksigen tinggi sehingga perlu upgrading sebelum dipakai.
-
Biomassa: diproses melalui fermentasi (untuk bioetanol), gasifikasi (untuk syngas), atau pyrolysis (untuk bio-oil). Persiapan meliputi pengeringan, penghilangan abu, serta homogenisasi ukuran partikel.
Feedstock dari coal, oil shale, dan biomassa umumnya memerlukan lebih banyak tahap pra-pengolahan dibanding gas atau minyak bumi, namun memiliki potensi penting dalam mendukung transisi menuju energi berkelanjutan dan ekonomi sirkular.
Beberapa Solulsi Industri Petrokimia PT Tensor
Fluida
Struktur
Gambar
Proses






