Memahami Implikasi Standar ASHRAE Terbaru (90.1 dan 62.1) bagi Profesional Desain HVAC
Mengapa ASHRAE Menjadi Kompas Utama Desainer HVAC?
Dalam dunia desain bangunan modern, efisiensi energi dan kualitas udara dalam ruangan (IAQ) bukanlah lagi pilihan, melainkan kewajiban. Kompas utama yang memandu para insinyur dan desainer HVAC di seluruh dunia adalah standar yang dikeluarkan oleh ASHRAE (American Society of Heating, Refrigerating and Air-Conditioning Engineers). Standar ini, terutama ASHRAE 90.1 (tentang efisiensi energi) dan ASHRAE 62.1 (tentang ventilasi), secara berkala diperbarui untuk menyesuaikan dengan kemajuan teknologi, tuntutan keberlanjutan, dan pelajaran dari krisis kesehatan global. Bagi setiap desainer, memahami pembaruan terbaru ini sangat krusial untuk memastikan proyek mereka legal, sustainable, dan memenuhi performa terbaik.
ASHRAE 90.1: Mendorong Batas Efisiensi Energi
Standar ASHRAE 90.1 (Energy Standard for Buildings Except Low-Rise Residential Buildings) adalah tolok ukur yang mendefinisikan batas minimum efisiensi energi untuk desain dan konstruksi bangunan baru.
Dalam versi terbarunya, ASHRAE 90.1 menunjukkan komitmen yang lebih kuat terhadap dekarbonisasi dan efisiensi. Implikasi utamanya bagi para desainer adalah pergeseran dari sekadar memenuhi batas minimum menjadi mencapai tingkat performa energi yang superior.
Implikasi Kunci 90.1:
- Regulasi Total System Performance: Standar terbaru semakin menekankan efisiensi sistem secara keseluruhan, bukan hanya efisiensi komponen individual. Ini memaksa desainer untuk mengintegrasikan sistem HVAC dengan kontrol, pencahayaan, dan selubung bangunan (building envelope) secara lebih cerdas.
- Transisi ke Low-GWP Refrigerants: Standar ini mulai mendorong penggunaan refrigeran dengan potensi pemanasan global (GWP) yang lebih rendah. Desainer kini harus mempertimbangkan teknologi seperti Variable Refrigerant Flow (VRF) atau sistem pompa kalor yang kompatibel dengan refrigeran generasi baru, seperti R-32 atau HFO.
- Kewajiban Pengukuran dan Verifikasi: Penekanan pada proses Metering and Verification (M&V) semakin ketat. Desainer harus merencanakan instalasi sensor dan sistem pengumpulan data yang memadai sejak awal untuk membuktikan bahwa bangunan beroperasi sesuai desain yang hemat energi. Hal ini menjadikan Computational Fluid Dynamics (CFD), seperti yang dilakukan oleh Tensor, sebagai alat yang makin penting untuk memvalidasi desain di fase awal.
ASHRAE 62.1: Prioritas pada Kualitas Udara Dalam Ruangan (IAQ)
Sementara 90.1 berfokus pada efisiensi energi, ASHRAE 62.1 (Ventilation for Acceptable Indoor Air Quality)memastikan bahwa efisiensi tersebut tidak dikorbankan dengan mengorbankan kesehatan penghuni.
Pandemi global telah mengubah cara ASHRAE memandang ventilasi. Versi 62.1 terbaru memperkenalkan pedoman yang lebih eksplisit dan fleksibel untuk mengatasi kontaminan udara, termasuk yang bersifat virus atau patogen.
Implikasi Kunci 62.1:
- Pendekatan IAQ Procedure yang Diperluas: Standar terbaru memberikan lebih banyak opsi bagi desainer untuk menggunakan IAQ Procedure selain metode Ventilation Rate Procedure tradisional. Ini berarti desainer dapat mengurangi laju ventilasi udara luar (outdoor air) yang boros energi, asalkan mereka mengimbangi dengan teknologi pembersih udara canggih.
- Fleksibilitas Filtrasi dan Pemurnian Udara: Desainer kini didorong untuk mengintegrasikan teknologi seperti filtrasi MERV 13 atau lebih tinggi, penggunaan sinar UV-C germisida, atau sistem ionisasi untuk secara aktif membersihkan udara resirkulasi. Hal ini memungkinkan efisiensi energi (karena tidak perlu membawa banyak udara luar yang belum dikondisikan) tanpa mengorbankan kualitas udara.
- Pentingnya Demand Control Ventilation (DCV) Lanjutan: DCV tidak lagi hanya didasarkan pada sensor yang sederhana. Desainer harus mempertimbangkan sensor kualitas udara yang lebih komprehensif untuk mengukur senyawa organik volatil (VOC) atau partikel halus, memungkinkan sistem menyesuaikan laju ventilasi secara on-demand dan lebih akurat.
Tantangan dan Peluang bagi Desainer
Pembaruan standar ASHRAE ini menempatkan desainer di persimpangan jalan: tantangan untuk memenuhi persyaratan yang makin kompleks, dan peluang untuk memimpin inovasi.
Desainer tidak bisa lagi mengandalkan tabel look-up atau metode rule-of-thumb lama. Mereka harus:
- Mengadopsi Alat Simulasi Canggih: Perangkat lunak seperti CFD yang dapat memodelkan interaksi kompleks antara aliran udara, suhu, kelembaban, dan polutan menjadi aset tak ternilai.
- Menguasai Integrasi Sistem: Desainer harus bekerja lebih erat dengan arsitek dan teknisi kontrol bangunan untuk memastikan selubung bangunan dan sistem otomatisasi bekerja sinkron dengan HVAC.
- Meningkatkan Pengetahuan Refrigerant: Memahami karakteristik operasional dan keamanan refrigeran low-GWP baru adalah keharusan.
Singkatnya, standar ASHRAE terbaru adalah katalis. Mereka tidak hanya meningkatkan mandat performa energi, tetapi juga menetapkan standar kesehatan baru dalam desain bangunan. Bagi desainer yang siap beradaptasi dan berinovasi, ini adalah kesempatan untuk merancang masa depan yang lebih hijau, sehat, dan efisien.
Sumber:
https://www.ashrae.org/technical-resources/bookstore/standard-90-1 (diakses pada tanggal 11 Oktober 2025)
https://blog.ansi.org/ansi/ansi-ashrae-ies-90-1-2022-energy-standard/ (diakses pada tanggal 11 Oktober 2025)
https://loraxllc.com/updates-in-ashrae-62-1-2022/ (Diakses pada tanggal 11 Oktober 2025)
https://www.daikinapplied.com/news/blogs/ashrae-makes-adopting-the-iaq-procedure-easier-with-addendum-aa (diakses pada tanggal 11 Oktober 2025)
