Synthetic Gas (Syngas)
1. Pembukaan
Synthetic gas atau lebih dikenal sebagai syngas merupakan campuran gas yang terdiri dari karbon monoksida (CO), hidrogen (H₂), dan dalam jumlah kecil karbon dioksida (CO₂) serta metana (CH₄). Syngas bukan hanya sumber energi, tetapi juga bahan baku penting dalam industri kimia modern. Syngas biasanya diperoleh melalui proses konversi bahan bakar padat, cair, atau gas menjadi bentuk gas melalui reaksi termokimia seperti gasifikasi dan reforming.
2. Komposisi dan Karakteristik
Komposisi syngas bervariasi tergantung pada bahan baku dan teknologi yang digunakan, tetapi secara umum mengandung:
-
Karbon monoksida (CO): 30–60%
-
Hidrogen (H₂): 25–50%
-
Karbon dioksida (CO₂): 5–15%
-
Metana (CH₄): < 5%
Syngas memiliki nilai kalor lebih rendah dibandingkan gas alam, tetapi fleksibilitas penggunaannya menjadikannya salah satu produk antara yang paling penting di sektor energi dan petrokimia.
3. Proses Produksi Syngas
Ada beberapa metode utama untuk menghasilkan syngas, antara lain:
-
Gasifikasi batubara: Batubara bereaksi dengan oksigen dan uap pada suhu tinggi menghasilkan syngas.
-
Reforming gas alam: Proses steam methane reforming (SMR) adalah cara paling umum menghasilkan syngas dari gas alam.
-
Gasifikasi biomassa: Limbah organik dikonversi menjadi syngas, memberikan alternatif terbarukan.
-
Pirolisis limbah padat: Plastik dan sampah organik dapat diolah menjadi syngas melalui proses termokimia.
4. Aplikasi Syngas
Syngas memiliki banyak aplikasi strategis, baik sebagai sumber energi maupun bahan baku industri, antara lain:
-
Pembangkit listrik: Syngas dapat digunakan dalam turbin gas atau mesin pembakaran internal.
-
Produksi bahan kimia: Menjadi bahan dasar untuk pembuatan metanol, amonia, dan hidrogen murni.
-
Fuel synthesis: Melalui proses Fischer–Tropsch, syngas dapat diubah menjadi bahan bakar cair seperti diesel dan bensin sintetis.
-
Energi terbarukan: Syngas dari biomassa mendukung dekarbonisasi sektor energi.
5. Tantangan dan Prospek
Meskipun syngas sangat menjanjikan, ada beberapa tantangan yang harus diatasi:
-
Emisi karbon: Proses berbasis fosil masih menghasilkan CO₂ cukup besar.
-
Efisiensi energi: Proses produksi syngas membutuhkan energi tinggi.
-
Teknologi bersih: Diperlukan integrasi dengan teknologi carbon capture, utilization, and storage (CCUS) agar lebih ramah lingkungan.
Ke depan, kombinasi gasifikasi biomassa, limbah, dan integrasi dengan energi terbarukan dapat menjadikan syngas sebagai salah satu pilar transisi energi global.
Beberapa Solulsi Industri Petrokimia PT Tensor
Fluida
Struktur
Gambar
Proses



