TENSION 2025
TENTANG TENSION
TENSION (Tensor Innovation) merupakan rangkaian acara dari PT Tensor yang akan diselenggarakan setiap tahun. Tujuan dari terbentuknya Tension adalah memberi gambaran nyata dari penerapan CAE di dunia industri kepada calon engineer, memacu calon engineer untuk berinovasi pada bangsa dan menciptakan komunitas CAE di Indonesia lebih masif.
Rangkain acara TENSION terdiri dari tiga acara utama yaitu Webinar, workshop, dan Design Competition.
Tema TENSION 2025
Tema TENSION 2025 adalah “Meningkatkan Performa Transportasi Indonesia Menggunakan Teknologi CAE” sebagai fokus event tahunan adalah keputusan yang strategis dan relevan dengan tantangan serta peluang yang dihadapi oleh sektor transportasi di Indonesia. Tema ini tidak hanya mencerminkan komitmen untuk memodernisasi infrastruktur dan sistem transportasi, tetapi juga menegaskan pentingnya pemanfaatan teknologi terkini, seperti Computer-Aided Engineering (CAE), dalam menciptakan solusi yang inovatif, efisien, dan berkelanjutan.
Pertama, peningkatan performa transportasi adalah kebutuhan mendesak bagi Indonesia. Sebagai negara kepulauan dengan populasi yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang pesat, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam hal mobilitas, seperti kemacetan di perkotaan, keterbatasan infrastruktur, dan ketergantungan pada transportasi konvensional yang kurang efisien. Dengan memanfaatkan teknologi CAE, kita dapat mengoptimalkan desain dan operasional sistem transportasi, mulai dari kendaraan darat, kereta api, kapal laut, hingga pesawat terbang. Misalnya, simulasi CAE dapat digunakan untuk merancang kendaraan yang lebih hemat energi, mengurangi emisi gas buang, dan meningkatkan kenyamanan penumpang.
Kedua, teknologi CAE memungkinkan pengembangan transportasi yang lebih aman dan andal. Melalui simulasi dan analisis berbasis komputer, insinyur dapat menguji berbagai skenario dan kondisi ekstrem yang mungkin dihadapi oleh sistem transportasi, seperti gempa bumi, banjir, atau beban berat. Hal ini sangat penting untuk memastikan keamanan infrastruktur transportasi, seperti jembatan, rel kereta api, atau bandara, yang merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Dengan CAE, kita dapat memprediksi potensi kegagalan struktural dan melakukan perbaikan sebelum masalah terjadi, sehingga mengurangi risiko kecelakaan dan kerugian material.
Ketiga, tema ini sejalan dengan upaya Indonesia untuk mencapai transportasi yang berkelanjutan. Dalam menghadapi perubahan iklim dan isu lingkungan, sektor transportasi harus bertransformasi menjadi lebih ramah lingkungan. Teknologi CAE dapat membantu merancang kendaraan listrik, sistem transportasi massal berbasis energi terbarukan, atau infrastruktur yang mendukung mobilitas hijau. Misalnya, simulasi aerodinamika dapat digunakan untuk merancang kendaraan listrik dengan efisiensi energi yang tinggi, sementara analisis termal dapat membantu mengoptimalkan sistem baterai dan pengisian daya.
Keempat, workshop dengan tema ini dapat menjadi wadah untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di bidang transportasi dan teknologi. Dengan memperkenalkan teknologi CAE kepada insinyur, peneliti, dan mahasiswa, kita dapat membangun generasi yang mampu mengadopsi dan mengembangkan solusi transportasi berbasis teknologi tinggi. Workshop ini juga dapat mendorong kolaborasi antara pemerintah, industri, dan akademisi untuk menciptakan inovasi-inovasi baru yang dapat diaplikasikan secara nyata.
Kelima, pemanfaatan teknologi CAE dalam transportasi juga akan memperkuat daya saing Indonesia di kancah global. Dengan sistem transportasi yang efisien, aman, dan berkelanjutan, Indonesia dapat menarik lebih banyak investasi asing, meningkatkan konektivitas antarwilayah, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Selain itu, pengembangan teknologi transportasi berbasis CAE juga dapat membuka peluang ekspor produk-produk inovatif, seperti kendaraan listrik atau komponen infrastruktur cerdas.
Terakhir, tema ini mencerminkan semangat kemandirian dan inovasi. Dengan memanfaatkan teknologi CAE, Indonesia tidak hanya mengimpor solusi dari luar negeri, tetapi juga mengembangkan kemampuan sendiri untuk merancang dan mengoptimalkan sistem transportasi. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk membangun industri nasional yang mandiri dan berdaya saing.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, memilih tema “Meningkatkan Performa Transportasi Indonesia Menggunakan Teknologi CAE” sebagai fokus event tahunan adalah langkah yang visioner dan strategis. Tema ini tidak hanya menjawab tantangan transportasi saat ini, tetapi juga mempersiapkan Indonesia untuk menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian. Dengan komitmen yang kuat dari semua pihak, Indonesia dapat mewujudkan sistem transportasi yang efisien, aman, dan berkelanjutan, demi mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.