Eksplorasi migas Onshore dan Offshore
Dalam pembelajaran mengenai minyak bumi dan gas, Kita pasti sering mendengar istilah onshore dan offshore. Lantas, apa pengertian dari kedua istilah tersebut? Mari kita bahas!
Onshore adalah pekerjaan di daratan hingga daerah garis pantai untuk kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi. Contoh dari pekerjaan onshore adalah kilang dan sumur bor yang berada di daratan.
Sementara offshore berarti pekerjaan yang jauh atau berjarak dari daratan atau berada di laut. Offshore merupakan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi yang dilakukan di lepas pantai atau jauh dari daratan. Dalam kegiatan offshore, eksplorasi dan eksploitasi dilaksanakan dengan menggunakan struktur platform yang terpasang di tengah lautan untuk menopang peralatan.
Onshore
Produksi onshore dapat menghasilkan lebih dari beberapa puluh barel sehari. Minyak dan gas dihasilkan dari beberapa juta sumur di seluruh dunia. Untuk reservoir terkecil, minyak bumi dikumpulkan di tangki penampungan dan dikumpulkan di truk tangki atau kereta rel untuk diproses di pengilangan minyak.
Sumur onshore di daerah kaya minyak juga ada sumur berkapasitas tinggi dengan produksi ribuan barel per hari, terhubung ke 1.000.000 pabrik barel pemisahan minyak per hari. Produk dikirim dari pabrik oleh pipa atau kapal tanker. Produksi migas berasal dari banyak pemilik lisensi yang berbeda.
Baru-baru ini, minyak mentah (crude oil), pasir tar dan serpih minyak telah diekstrasi dengan teknologi terbaru dan harga yang lebih murah. Dalam proses ekstrasi, minyak mentah perlu pemanasan dan pengencer untuk diekstraksi, pasir tar diekstrasi menggunakan uap. Cadangan minya di reservoir nonkonvensional berisi lebih dari dua kali lipat hidrokarbon yang ditemukan di reservoir konvensional.
Offshore
Instalasi strukutur offshore tergantung pada ukuran dan kedalaman air. Beberapa macam struktur offshore yang sering digunakan yaitu:
Shallow water complex. Struktur ini ditandai dengan beberapa platform independen dengan berbagai bagian proses dan peralatan yang tersambung dengan jembatan-jembatan kecil.
Gravity Base. Struktur beton yang sangat besar ditempatkan di bagian bawah. Struktur ini menampung semua bagian dari proses dan peralatan dalam jumlah besar. Struktur dibentuk menggunakan beton cor yang dikerjakan di tepi pantai. Lalu, struktur diisi dengan udara yang cukup sehingga struktur mengambang dilaut dan dibawa menuju tengah laut kemudian ditanam ke dasar laut.
Compliant towers. Sangat mirip dengan gravity base. Hanya saja bentuknya lebih kecil seperti menara sempit. Menara ini fleksibel. Fleksibilitas ini memungkinkannya beroperasi di air yang jauh lebih dalam karena dapat ‘menyerap’ banyak tekanan digunakan di atasnya oleh angin dan laut. Menara ini digunakan pada kedalaman air 500 sampai 1000 meter.
Floating production. Struktur ini adalah struktur yang mengambang di permukaan laut. Tiga contoh yang sering dipakai adalah Floating Production,Storage and Offloading (FPSO), Tension Leg Platform (TLP) dan SPAR.
FPSO adalah platfrom offshore menggunakan kapal besar. Kapal tersebut dapat berputar bebas di sekitar mengikuti arah angin,gelombang atau arus. Proses ditempatkan di deck kapal, sedangkan lambung kapal digunakan untuk penyimpanan dan pengeluaran barang ke dermaga. Bisa juga digunakan dengan transportasi pipa. FPSO beroperasi di permukaan laut pada kedalaman 200 -2000 meter.
TLP terdiri dari struktur yang ditahan oleh tendon vertikal terhubung ke dasar laut. Strukturnya dipegang secara tetap dengan tendon tegang yang mendukung penggunaan TLP di perairan luas kisaran kedalaman hingga 2000m. Tendonnya dibangun dengan pipa baja berkekuatan tarik tinggi berongga yang membawa daya apung cadangan ke struktur dan memastikan gerakan vertikal terbatas.
SPAR terdiri dari satu silinder tinggi besar yang menopang deck (tempat proses). Namun slinder tidak dapat mencakup semua bagian dek, sebagai gantinya ditambahkan bahan pendukung dengan serangkaian kabel dan balok. Silinder besar berfungsi untuk menstabilkan platform di dalam air dan menyerap kekuatan potensial badai. SPAR digunakan pada kedalaman air dari 300 dan hingga 3000 meter. SPAR bukanlah akronim, tetapi mengacu pada kemiripannya dengan kapal spar. SPAR dapat menopang sumur kering, tetapi lebih sering digunakan pada sumur bawah laut.
Subsea production systems. Sumur yang terletak di dasar laut, bukan di permukaan laut. Seperti sistem produksi terapung, minyak bumi diekstraksi di dasar laut, dan kemudian dapat dihubungkan ke platform produksi yang sudah ada atau bahkan fasilitas darat. Sumurnya dibor dengan rig bergerak dan migas yang diekstraksi diangkut oleh pipa bawah laut dan dikirim ke fasilitas pemrosesan. Sistem bawah laut biasanya digunakan pada kedalaman 7.000 kaki atau lebih dan tidak memiliki kemampuan mengebor, hanya untuk mengekstraksi dan mengangkut. Pengeboran dan proses dilakukan dari permukaan.
Pembangunan fasilitas offshore membutuhkan perhitungan-perhitungan teknis yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan onshore, seperti misalkan beban-beban akibat gelombang air laut, atau kecepatan yang cukup tinggi. Salah satu metode yang paling umum untuk digunakan dalam analisis struktur offshore adalah menggunakan Computational Fluid Dynamics (CFD). Untuk mempelajari selengkapnya tentang CFD >>klik di sini!
PT Tensor memberikan jasa konsultasi Finite Element Analysis (FEA) dan Computational Fluid Dynamics (CFD) untuk desain engineering. Kami juga memberikan tutorial-tutorial gratis penggunaan software nya di kanal youtube kami. Hubungi kami sekarang juga!
>> KLIK DI SINI UNTUK JASA KONSULTASI
>> YOUTUBE PT TENSOR
>> KLIK DI SINI UNTUK MEMBACA ARTIKEL LAINNYA !
Kontributor: Daris Arsyada
Sumber:
Devold, Havard. 2006. Oil and Gas Production Handbook: An Introduction to Oil and Gas Production. Oslo: ABB ATPA Oil and Gas.
https://pwypindonesia.org/id/mengenal-skema-onshore-dan-offshore-dalam-industri-hulu-migas/#:~:text=Onshore%2C%20diterjemahkan%20dari%20Bahasa%20Inggris,eksploitasi%20minyak%20dan%20gas%20bumi. (diakses pada tanggal 12 Mei 2021)