Transmisi pada kendaraan bekerja mengubah kecepatan putar poros yang tinggi menjadi lebih rendah atau sebaliknya mengubah kecepatan rendah menjadi lebih tinggi dan bertenaga.
Sumber: www.teknik-otomotif.co.id
Sistem transmisi pada sepeda motor berfungsi merekayasa torsi dan putaran sebelum nantinya putaran tersebut dikonversikan untuk menggerakkan roda sepeda motor.
Tenaga atau kecepatan putaran yang berasal dari kruk as yang dihasilkan oleh gerakan translasi naik dan turunnya piston akan diubah menjadi lebih besar atau lebih kecil melalui sistem transmisi sesuai dengan pengkondisian dan jalan yang dilalui.
Pada sepeda motor manual, perubahan kecepatan putar dilakukan oleh pemindah gigi yang dioperasikan dengan kaki pada tuas persneling. Pemindah gigi ini dirangkai dalam gearbox. Gearbox ini terdiri dari gigi-gigi kecil dan gigi-gigi besar yang keduanya berfungsi input dan output untuk mengecilkan dan memperbesar putaran. Gear ini ada yang bekerja bebas yang disebut gear bebas, ada yang bekerja tetap dan yang disebut gear geser artinya gear ini bekerja dan dapat bergeser sesuai dengan kinerja transmisi yang dibutuhkan. Dilansir dari wikipedia.org gearbox terdiri dari 3 sampai 6 gigi percepatan maju ditambah dengan 1 gigi mundur.
Pada sepeda motor matic biasanya menggunakan transmisi otomatis berjenis CVT. Transmisi ini menggunakan dua buah roda gigi yang memiliki diameter bervariasi yang dihubungkan melalui belt. Kedua roda gigi ini masing-masing memiliki fungsi sebagai roda gigi penggerak dan yang digerakkan. Artinya kedua roda gigi ini sewaktu- waktu dapat berubah membesar atau mengecil dan sebaliknyal sehingga perubahan kecepatan putaran pada sepeda motor akan tetap selalu stabil walaupun ketika mesin dalam kondisi mati.
Perawatan sistem transmisi baik pada transmisi manual maupun otomatis atau CVT dapat dilakukan dengan pemeriksaan pada pelumasan komponen-komponen transmisi. Hal ini sangat penting mengingat sistem transmisi ini berupa roda gigi-roda gigi yang tersusun secara rapat dan saling bergesekan pada saat terjadinya perputaran dan perubahan tenaga. Gunakan minyak pelumas dengan viskositas yang sesuai standar untuk pelumasan sistem transmisi sepeda motor.
Tahap selanjutnya adalah periksa kinerja sistem transmisi apakah masih dapat bekerja dengan baik seperti semula. Lakukan analisis gangguan atau gejala kerusakan- kerusakan yang terjadi pada sistem transmisi sehingga dapat segera dilakukan proses perbaikan.
Analisis gangguan atau gejala kerusakan dapat diketahui dengan melakukan pengecekan tahap awal dengan menghidupkan atau mengendarai sepeda motor tersebut.
Biasanya gejala kerusakan yang sering terjadi pada sistem transmisi adalah jika pada sepeda motor manual, gigi transmisi sulit dipindahkan hal itu disebabkan oleh penyetelan kopling yang tidak benar, timbul suara berisik atau tidak normal hal itu disebabkan beberapa komponen transmisi yang aus seperti bantalan transmisi dan beberapa kerusakan lainnya sehingga harus segera dilakukan proses perbaikan.
Pada sepeda motor manual maupun matic yang menggunakan sistem transmisi otomatis atau CVT, keduanya harus dilakukan pemeriksaan secara lengkap pada setiap komponen-komponen transmisi. Hal itu penting untuk mengetahui dan menganalisis detail gejala kerusakan dan gangguan yang timbul sehingga dapat segera dilakukan proses perbaikan lebih lanjut.
Proses perbaikan dapat dilakukan dengan melakukan pembongkaran dan penyetelan ulang, penggantian komponen-komponen yang mengalami keausan atau kerusakan fatal dan penggantian oli dengan viskositas yang sesuai. Lakukan setiap
proses pembongkaran dan perbaikan sesuai dengan manual book dan standar yang digunakan.
Salah satu metode untuk mendesain sistem transmisi sepeda motor adalah menggunakan software Finite Element Analysis (FEA) untuk mendapatkan data-data berupa kekuatan dan deformasi dari sistem transmisi, sedangkan untuk menganilisis gerakan dan dinamikanya, software yang paling umum digunakan adalah Multi Body Dynamics (MBD) dengan salah satu contoh yang paling terkenal digunakan sebagai standar industri adalah ADAMS.